Review Film Tinker Bell : Secret of the Wings (Film Animasi)







Film animasi garapan Disney, Tinker Bell telah memasuki sekuel ke-lima-nya. Kali ini berjudul Secret of the Wings.


Disini masih disemarakkan oleh tokoh-tokoh lawas-nya. Sebut saja Bobble dan Clanky, duo peri yang setia membantu Tink dalam menyelesaikan berbagai masalahnya. Lalu  ada juga kawan-kawan Tink, Silvermist, Iridessa, Rosetta, Vidia dan Fawn.
Di film ini diceritakan bahwa selain peri yang tinggal nyaman ditempatnya yang nyaman, namun juga ada dunia lain disamping Pixie Hollow yang dihuni peri-peri salju yakni Winter Land. Tentu saja para peri salju ini hidup di suhu yang dingin, berbeda dengan kehidupan di Pixie Hollow yang temperaturnya hangat.
Suatu ketika, saat Tink dan Fawn sedang menggiring hewan ke WinterLand melalui perbatasan antara kedua daerah itu, Tink tertarik untuk menyeberanginya. Padahal, ada peraturan yang menyatakan bahwa peri-peri di dua daerah yang berbeda itu TIDAK BOLEH menyeberang satu sama lain. Peraturan ini sendiri dibuat untuk melindungi sayap mereka agar tidak rusak.
Namun Tink, dengan watak keras kepalanya, bersikeras ingin pergi ke Winter Land. Keinginannya itu bukan tanpa alasan, saat menyeberang ke Winter Land, sayap Tink berkelip. Kejadian itu membuatnya ingin tahu apa yang menyebabkan itu terjadi. Namun sayang, buku yang menjelaskan tentang ‘Sparkling Wings’nya sudak tidak utuh karena dimakan ulat penjaga perpustakaan.
 
Dari informasi seorang pembaca di perpustakaan itu, diketahui bahwa penulis buku itu adalah ‘The Keeper’, seorang peri salju. Rasa penasaran yang sangat besar membulatkan tekad Tink untuk pergi ke daerah dengan suhu dingin yang bisa membekukan sayapnya itu.
Untuk menghadapi cuaca yang dingin, Tink membuat sebuah mantel khusus untuk digunakannya selama di Winter Land. Dengan menumpang keranjang Burung hantu, diapun menyelinap meninggalkan Pixie Hollow.
Setelah menempuh perjalanan yang menegangkan, akhirnya dia sampai di tempat ‘The Keeper’ berada. Disana dia bertemu seorang peri yang sayapnya juga berkelip. Setelah dilihat dari dekat ternyata mereka berdua mirip. Hanya baju dan rambut mereka yang memiliki style berbeda.
Dari The Keeper yang nama aslinya adalah Dewey, mereka mengetahui bahwa keduanya adalah saudara kembar yang tercipta dari tawa yang sama.
Mulai saat itu mereka bertekad untuk selalu bersama meski dunia mereka berbeda.
Banyak hal menyenangkan yang Tink lakukan bersama saudarinya, Periwinkle dan teman-teman Periwinkle, Gliss dan Spike. Tapi itu hanya sebentar karena Lord Malori menemukan Tink dan memaksanya kembali ke Pixie Hollow. Tak kehilangan akal, Tink membuat janji untuk bertemu lagi dengan Periwinkle keesokan harinya. Sebelum tiba waktunya mereka bertemu, Tink mengerahkan semua tenaganya, dibantu teman-temannya untuk membuat sebuah alat sehingga Periwinkle bisa bermain-main di Pixie Hollow.
Saat tiba waktunya, Tink mengajak Periwinkle berkeliling melihat kupu-kupu dan bunga bermekaran. Tentu saja dengan bantuan alat yang dibuat Tink yaitu berupa sebuah serutan es.
Tapi saat bongkahan es itu habis, sayap Periwinkle layu.
Menghadapi hal ini Tink sangat panik. Lord Malori yang mengetahui hal itu dengan tegas melarang mereka berdua bertemu lagi.
Keduanya pun kembali ke tempat mereka seharusnya berada. Dari Ratu Clarion dan Lord Malori, mereka akhirnya tahu alasan dan asal usul dibuatnya peraturan yang melarang mereka menyeberang satu sama lain. Apakah itu?
Oh oh, dan alat yang dibuat Tink –serutan es- yang dibuang Lord Malori di sungai perbatasan ternyata membuat bencana! Cuaca tidak seimbang lagi dan Pohon debu pixie terancam punah! Tink terbang ke Winter Land untuk mencari bantuan dan membuat sayapnya patah.
Bagaimana kelanjutan kisahnya? Apakah kehidupan nyaman Tink akan berakhir? Bagaimana pula nasib para peri dengan keadaan pohon debu pixie yang terancam tidak memproduksi debu ajaib lagi?
Di film ini tidak ada lagi adegan romantis Tink dan Terrence karena Terrence cuma muncul di akhir, palingan cuma 2 detik ;'(
Namun kisah asmara mereka digantikan oleh kisah asmara kawan Tink, Rosetta dengan peri salju Sled.
Juga ada kejutan kisah cinta Queen Clarion.
Saudara kembar memang memiliki banyak persamaan, contohnya Tink dan Periwinkle. Mereka berdua sama-sama gemar menyimpan barang ‘buangan’ dan juga suka memakai bulu di atas sepatunya dan banyak lagi kemiripan mereka.
Lihat deh, ekspresinya aja sama
Tapi awalnya gue –yang biasanya lihat film durasinya sekitar 2jam’an-, ngerasa “nih film cepet banget abisnya”.
Tapi Overall ceritanya bagus. Yang ditonjolkan disini memang persaudaraan Tink dan Periwinkle. Jadi ya semua scene, ada mereka berdua. Coba kalo diselingi kisah Rosetta dan Sled atau Tink memperkenalkan Terrence ke Periwinkle dan mereka jadi temenan, pasti lebih menarik. (Haha yaa terserah yang buat cerita dong!)


Komentar

Postingan Populer